Reruntuhan Bhangarh

Pada malam hari, di daerah reruntuhan Kota Bhangarh suasananya sangat sepi, atau lebih tepatnya gak ada orang. Hal ini bukan karena salah satu tempat wisata tersohor di daerah Rajasthan, India itu sudah tutup, tapi karena enggak ada yang berani tinggal di tempat tersebut setelah matahari terbenam. Kenapa?? soalnya, banyak banget orang yang hilang dan enggak pernah ditemukan setelah mereka berada di ereruntuhan ini pada malam hari.
Penduduk setempat percaya keanehan-keanehan ini muncul karena Kota Bhangarh telah dikutuk. Kisah tentang kota ini pun kini telah menjadi legenda yang dikenal diseluruh india. Alkisah, Ratnawati, putri dari Kota Bhangarh, mempunyai wajah yang sangat cantik. Saat ini berumur 18 tahun, banyak pria datang dari berbagai tempat untuk melamarnya. Ada pula seorang penyihir bernama Singhia yang sangat mencintai putri ini, tapi tidak pernah di izinkan untuk bertemu dengan sang putri. Maka, ia pun menaruh mantera dan sihirnya didalam minyak wangi dengan harapan sang putri akan jatuh cinta kepadanya.
Malangnya, Ratnawati sudah tahu bahwa minyak itu sudah di manterai. Ia pun memecahkan botol berisi minyak wangi itu ke atas batu. Batu yang terkena cipratan minyak ini lalu menggelinding dan menimpa Singhia. Dalam keadaan sekarat, Singhia mengutuk Kota Bangarh, dan bahwa semua orang yang tinggal ditempat itu akan mati. Benar saja, pada tahun berikutnya, terjadi perang antara kota Bhangarh dan Ajabgarh, dan enggak ada yang selamat. Sejak itulah tempat itu dianggap terkutuk.





Makam Tutankhamun

Walaupun negaranya panas dan gersang, Mesir tetap banyak dikunjungi orang karena warisan budayanya yang keren banget! Salah satunya dalah Piramida. Bangunan yang berfungsi sebagai makam Pharaoh (raja-raja mesir) ini memang unik. Bukan cuma karena bentuk bangunan dan isinya, tapi juga karena adanya kejadian-kejadian aneh yang dipercaya sebagai kutukan dari Pharaoh yang dikubur didalamnya.
Kutukan yang paling terkenal adalah kutukan makam Tutankhamun. Makam ini ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922. Anehnya, pada hari yang sama, burung kenari kesayangan Howard mati ditelan ular kobra, yang dipercaya sebagai binatang pelindung Pharaoh. Setahun setelahnya, novelis Mari Corell memperingatkan bahwa orang yang masuk kedalam makam itu akan menerima akibatnya.
Peringatan Mari ini menjadi kenyataan. Beberapa minggu setelah peringatan ini, Lord Carnarvon, orang kaya yang membiayai ekspedisi makam Tutankhamun ini, meninggal. Nggak hanya itu, kota kairo mengalami mati lampu, dan anjing kesayangan Carnarvon yang ada di inggris juga mati. Tepat pada saat yang sama! Ditambah lagi, terhitung ada 26 orang yang berkaitan dengan ekspedisi ini satu-persatu meninggal dalam hitungan satu dekade.

date Jumat, 30 April 2010



Makam Tutankhamun

Walaupun negaranya panas dan gersang, Mesir tetap banyak dikunjungi orang karena warisan budayanya yang keren banget! Salah satunya dalah Piramida. Bangunan yang berfungsi sebagai makam Pharaoh (raja-raja mesir) ini memang unik. Bukan cuma karena bentuk bangunan dan isinya, tapi juga karena adanya kejadian-kejadian aneh yang dipercaya sebagai kutukan dari Pharaoh yang dikubur didalamnya.
Kutukan yang paling terkenal adalah kutukan makam Tutankhamun. Makam ini ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922. Anehnya, pada hari yang sama, burung kenari kesayangan Howard mati ditelan ular kobra, yang dipercaya sebagai binatang pelindung Pharaoh. Setahun setelahnya, novelis Mari Corell memperingatkan bahwa orang yang masuk kedalam makam itu akan menerima akibatnya.
Peringatan Mari ini menjadi kenyataan. Beberapa minggu setelah peringatan ini, Lord Carnarvon, orang kaya yang membiayai ekspedisi makam Tutankhamun ini, meninggal. Nggak hanya itu, kota kairo mengalami mati lampu, dan anjing kesayangan Carnarvon yang ada di inggris juga mati. Tepat pada saat yang sama! Ditambah lagi, terhitung ada 26 orang yang berkaitan dengan ekspedisi ini satu-persatu meninggal dalam hitungan satu dekade.




Reruntuhan Bhangarh

Pada malam hari, di daerah reruntuhan Kota Bhangarh suasananya sangat sepi, atau lebih tepatnya gak ada orang. Hal ini bukan karena salah satu tempat wisata tersohor di daerah Rajasthan, India itu sudah tutup, tapi karena enggak ada yang berani tinggal di tempat tersebut setelah matahari terbenam. Kenapa?? soalnya, banyak banget orang yang hilang dan enggak pernah ditemukan setelah mereka berada di ereruntuhan ini pada malam hari.
Penduduk setempat percaya keanehan-keanehan ini muncul karena Kota Bhangarh telah dikutuk. Kisah tentang kota ini pun kini telah menjadi legenda yang dikenal diseluruh india. Alkisah, Ratnawati, putri dari Kota Bhangarh, mempunyai wajah yang sangat cantik. Saat ini berumur 18 tahun, banyak pria datang dari berbagai tempat untuk melamarnya. Ada pula seorang penyihir bernama Singhia yang sangat mencintai putri ini, tapi tidak pernah di izinkan untuk bertemu dengan sang putri. Maka, ia pun menaruh mantera dan sihirnya didalam minyak wangi dengan harapan sang putri akan jatuh cinta kepadanya.
Malangnya, Ratnawati sudah tahu bahwa minyak itu sudah di manterai. Ia pun memecahkan botol berisi minyak wangi itu ke atas batu. Batu yang terkena cipratan minyak ini lalu menggelinding dan menimpa Singhia. Dalam keadaan sekarat, Singhia mengutuk Kota Bangarh, dan bahwa semua orang yang tinggal ditempat itu akan mati. Benar saja, pada tahun berikutnya, terjadi perang antara kota Bhangarh dan Ajabgarh, dan enggak ada yang selamat. Sejak itulah tempat itu dianggap terkutuk.

date



Misteriusnya
Warisan Negara









Makam Tutankhamun

Walaupun negaranya panas dan gersang, Mesir tetap banyak dikunjungi orang karena warisan budayanya yang keren banget! Salah satunya dalah Piramida. Bangunan yang berfungsi sebagai makam Pharaoh (raja-raja mesir) ini memang unik. Bukan cuma karena bentuk bangunan dan isinya, tapi juga karena adanya kejadian-kejadian aneh yang dipercaya sebagai kutukan dari Pharaoh yang dikubur didalamnya.
Kutukan yang paling terkenal adalah kutukan makam Tutankhamun. Makam ini ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922. Anehnya, pada hari yang sama, burung kenari kesayangan Howard mati ditelan ular kobra, yang dipercaya sebagai binatang pelindung Pharaoh. Setahun setelahnya, novelis Mari Corell memperingatkan bahwa orang yang masuk kedalam makam itu akan menerima akibatnya.
Peringatan Mari ini menjadi kenyataan. Beberapa minggu setelah peringatan ini, Lord Carnarvon, orang kaya yang membiayai ekspedisi makam Tutankhamun ini, meninggal. Nggak hanya itu, kota kairo mengalami mati lampu, dan anjing kesayangan Carnarvon yang ada di inggris juga mati. Tepat pada saat yang sama! Ditambah lagi, terhitung ada 26 orang yang berkaitan dengan ekspedisi ini satu-persatu meninggal dalam hitungan satu dekade.













Reruntuhan Bhangarh

Pada malam hari, di daerah reruntuhan Kota Bhangarh suasananya sangat sepi, atau lebih tepatnya gak ada orang. Hal ini bukan karena salah satu tempat wisata tersohor di daerah Rajasthan, India itu sudah tutup, tapi karena enggak ada yang berani tinggal di tempat tersebut setelah matahari terbenam. Kenapa?? soalnya, banyak banget orang yang hilang dan enggak pernah ditemukan setelah mereka berada di ereruntuhan ini pada malam hari.
Penduduk setempat percaya keanehan-keanehan ini muncul karena Kota Bhangarh telah dikutuk. Kisah tentang kota ini pun kini telah menjadi legenda yang dikenal diseluruh india. Alkisah, Ratnawati, putri dari Kota Bhangarh, mempunyai wajah yang sangat cantik. Saat ini berumur 18 tahun, banyak pria datang dari berbagai tempat untuk melamarnya. Ada pula seorang penyihir bernama Singhia yang sangat mencintai putri ini, tapi tidak pernah di izinkan untuk bertemu dengan sang putri. Maka, ia pun menaruh mantera dan sihirnya didalam minyak wangi dengan harapan sang putri akan jatuh cinta kepadanya.
Malangnya, Ratnawati sudah tahu bahwa minyak itu sudah di manterai. Ia pun memecahkan botol berisi minyak wangi itu ke atas batu. Batu yang terkena cipratan minyak ini lalu menggelinding dan menimpa Singhia. Dalam keadaan sekarat, Singhia mengutuk Kota Bangarh, dan bahwa semua orang yang tinggal ditempat itu akan mati. Benar saja, pada tahun berikutnya, terjadi perang antara kota Bhangarh dan Ajabgarh, dan enggak ada yang selamat. Sejak itulah tempat itu dianggap terkutuk.

date

Temukan Diri Sendiri

Meniru orang lain itu boleh-boleh saja. Asalkan kita tahu batasannya dan pintar memilah-milah mana yang cocok serta patut kita tiru. Nah, untuk bisa memilih perilaku mana yang bisa kita tiru dan mengadaptasikannya. Kita harus punya pondasi yang kuat nih. Pondasi yang kuat itu adalah kita sudah menemukan karakter diri kita sendiri sehingga kita tahu keinginan dan tujuan kita menemukan karakter diri kita sendiri itu enggak susah kok, cukup dengan …

1.Menerima diri sendiri apa adanya.
Semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Jadi kita belajar menerima kekurangan kita dan jangan malu-malu untuk memperlihatkan kelebihan kita. Mungkin sobat kita memang hebat, tapi kita juga punya sesuatu yang bisa kita banggakan kok. Syukuri semau anugrah yang tuhan berikan kepada kit, sehingga keinginan untuk menjadi orang lain tidak ada lagi.

2.Fokus pada keinginan diri sendiri.
Tanya pada diri sendiri tentang apa yang kita inginkan dan harapkan. Jangan mengikuti keinginan orang lain. Memang lingkungan kita punya standar sendiri dalam menilai seseorang. Tapi jangan terlalu terbebani oleh standar itu. Tentukan saja standar yang tepat untuk diri kita sendiri.

3.Bersikap jujur dan terbuka.
Agar orang lain mengenal kita, berarti kita harus bisa menunjukkannya diri kita yang sesungguhnya. Nggak usah bersikap yang berlebihan atau dibuat-buat. Apalagi berubah menjadi pribadi yang lain. Dengan bisa jujur dan terbuka di depan orang lain, kita akan merasa bebas dan akan disukai dengan apa adanya.

4.Berani mencoba hal baru.
Carilah pengalaman sebanyak-banyak dengan mencoba mempelajari hal-hal baru. Bagaiman bisa tahu bakat dan kemampuan kita kalau setiap hari kerjaannya mengurung diri dikamar atau berteman dengan orang yang sama? Memperluas pergaulan dengan mengikuti kegiatan yang berbeda akan membatu kita lebih mengenal diri sendiri dan orang lain. Jadi kita sadar bahwa masih banyak orang lain yang bisa dikagumi dan dicontoh.

5.Percaya pada diri sendiri.
Ini point yang paling penting. Kalau kita cukup percaya diri akan kemampuan kita, tentunya kita gak akan tergantung sama orang lain. Ayo, belajar mandiri dan yakin saja bahwa kita bisa kok bertahan meskipun tanpa sobat disamping kita. Perlihatkan pada semua orang bahwa kita punya keunikan sendiri.

date Senin, 26 April 2010

Eh tahu nggak
Asalnya dari
Gunung Olympus

Kebudayaan Yunani merupakan salah satu kebudayaan tertua di dunia. Makanya, jangan heran kalau ada banyak kata-kata di dunia ini yang ternyata berasal dari kebudayaan Yunani kuno.

Narsis
“Narsis babget sii lo?” begitu kita meledek orang yang suka mengagumi dirinya sendiri. Nah kata narsis ini berasal dari nama Narcissus, seorang pemuda yang tampan luar biasa. Suatu hari saat ingin minum air disungai, Narcissus melihat pantulan wajahnya sendiri di air, dan ia jatuh cinta pada bayangannya. Karena takut merusak wajahnya yang dia lihat di air, Narcissus akhirmya nggak berani meminumnya, dan kemudia dia mati kehausann. Tuhh ,makanya jangan pada narsis dong hhehee..

Hipnotis
Para psikolog biasanya menggunakan metode hipnotis untuk membawa pasiennya ke alam bawah sadar. Kata hipnotis ini berasal dari nama Hypnos, yaitu sang dewa tidur dalam mitologi Yunani. Yupz, dialah yang membuat orang-orang jatuh tertidur.

Morfin
Hynos mempunyai anak buah kepercayaan yang bernama Morpheus, yang bertugas memberi mimpi dalam tidur orang-orang. Nama Morpheus ini akhirnya dipakai untuk kata morfin, yaitu suatu zat yang bisa menimbulkan halusinasi atau mimpi kepada pemakainya.

date Rabu, 21 April 2010

Mempelajari Karakter Seseorang Lewat Golongan Darah

Golongan Darah O
Golongan darah O adalah golongan darah paling kuno dalam sejarah manusia. Menurut DR. Peter J. D'Adamo,penulis buku Eat Right For Your Type,golongan darah ini sudah ditemukan sejak 50 ribu hingga 25 ribu tahun sebelum masehi. Leluhur kita yang bergolongan darah ini,konon adalah kaum pemburu yang hobi memangsa dan memakan sendiri hasil buruan mereka.

Orangnya itu...
* Layaknya pemburu,orang bergolongan darah O selalu terlihat tenang dan fokus.dan kalau mereka sudah punya mau,bakalan keras kepala.
* Kalau berada dalam grup,si O ini selalu jadi nyawanya.jadi kalau misalnya ada tugas kelompok,O paling bisa bikin acara jadi ngegak ngebetein.
* Mereka biasanya murah hati,dan senang melakukan hal yang baik buat sekitarnya.
* Berjiwa pemimpin dan suka memecahkan masalah.
* Gampang memutuskan sesuatu, alias gak pake lama.

Golongan Darah A
Golongan darah A awalnya dimiliki manusia yang menjalankan aktivas pertanian,yaitu saat nenek moyang kita sudah tinggal menetap dan tidak suka lagi berperang. Golongan darah A ini ditemukan sekitar 15 ribu tahun sebelum masehi.

Orangnya itu...
* Biasanya, si A adalah orang yang cool.mereka seriuz,kalem dan selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
* Diwaktu tertentu, orang dengan golongan darah ini suka tiba- tiba menjauh dari teman-temannya dan menyendiri untuk beberapa saat.
* Mereka juga dikenal teliti dan perfeksionis.
* Mereka adalah golongan yang suka menabung.
* Cari cowok dengan golongan darah ini boleh juga. Soalnya mereka dikenal sebagai pribadi yang romantis dan bertanggung jawab.

Golonga darah B
Didalam buku Eat Right For Your Type dijelaskan, bahwa sekitar 10 ribu sebelum masehi, para leluhur kita masih hidup secara nomaden. Artinya, mereka masih sering mengembara dari satu tempat ketempat yang lain. Positifnya, gaya hidup ini berhasil bikin mereka selalu mampu beradaptasi dengan lingkungan dan makanan yang ada. Pada kurun waktu inilah golongan darah ini ditemukan.

Orangnya itu...
* Pemilik golongan darah ini terkenal suka penasaran sama banyak hal, dan punya rasa ingin tahu yang besar.
* Si B ini biasanya kalau sudah suka sama satu hal dy akan getol banget, tapi cepat sukanya cepat juga bosannya.
* Si B juga pandai sekali dalam menyimpan masalahnya .
* Si B selalu mengedepankan logika daripada perasaan.

Golongan darah AB
Golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling “baru”. Usianya baru sekitar 1000 tahun. Pemiliknya pun jarang sekali, yaitu hanya sekitar 5% dari populasi dunia, dan bersifat kompleks secara biologis. Kenapa kompleks? Soalnya, AB adalah satu-satunya golongan yang punya dua antigen, yaitu A dan B.

Orangnya itu...
* Mempunyai perasaan yang halus, si AB terkenal berperasaan sensitif.
* Mereka selalu peduli kepada perasaan orang disekitarnya.
* Anehnya, AB justru keras banget sama diri mereka sendiri dan orang-orang yang dekat dengan mereka.
* Si AB dikenal sebagai kaum yang cerdik.


Dikutip darii :Majalah Gadis

date

Perencanaan strategik merupakan proses Sistematis yang berkesinambungan, melalui proses pembuatan keputusan dengan memanfaatkan sebanyak mungkin pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis berbagai kegiatan untuk melaksanakan keputusan tersebut, dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis pula. Jadi tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perencana strategik merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan manajemen strategik.

Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh pu-luhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan de-ngan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Han-neg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.

Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis (demokratic gover-nance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian supremacy), mekanisme checks and balances dan terse-dianya instrumen transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik,maka berkembanglah pemaham-an dan pengetahuan praktis tentang perencanaan strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI.

Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan efektifitas perencanaan strategis, di saat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya melakukan eksekusi strategi seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik hanya memberi perhatian pada faktor internal organisasi (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan kata lain, baik dalam wilayah perencanaan strategik maupun implementasi strategik, posisi manajemen strategik dikalangan TNI saat ini sedang dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan strategis dan intensitas pembaruan.

Sementara itu sebagai buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan pembangunan yang terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, kemudian ditindak-lanjuti oleh pemerintah de- ngan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Dari sinilah diawali tahap baru dimana manajemen strategik berusaha memperoleh posisinya seirama dengan kompleksitas permasa-lahan negara. Sekalipun hingga saat ini hasilnya belum sepenuhnya dapat dicapai, dalam arti bahwa belum sepenuhnya instansi pemerintah, termasuk Dephan dan TNI mampu melaksanakannya, akan tetapi tanda-tanda positif tampak terlihat secara transparan. Konsep, asumsi, proses dan teknik analisis dicoba diperbarui dan sedapat mungkin dikembangkan untuk memperoleh perannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial yang handal.

Semua itu menggambarkan bahwa dalam era reformasi ini, manajemen strategis berada dalam nuansa transisi, termasuk di dalamnya manajemen sumber daya pertahanan dan keamanan sebagai manajemen strategik TNI yang saat ini menghadapi turbulensi perubahan lingkungan strategik demikian cepat. Seharusnya diperlukan juga mencari bentuk baru, tidak dengan cara slow motion akan tetapi proaktif dengan menyikapi perubahan lingkungan strategik.

Dengan demikian TNI akan memilliki kesiapan yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang yang muncul. Mereka diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih disebabkan oleh perumusan strategi pertahanan yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, tunduk (loyalitas) pada pimpinan, berpikir incremental dan gradual. Yang sering menjadi pertanyaan adalah : Apakah TNI sebagai organisasi yang non profit, melakukan berbagai bentuk pengeluaran guna membiayai kegiatan-kegiatan yang dilakukan harus dibatasi oleh kemampuan ekonomi negara dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik sebagai suatu keniscayaan ? sementara faktanya kita dihadapkan pada kondisi hutang luar negeri (pemerintah dan swasta) sebesar US $ 131,2 miliar, dan permasalahan ekonomi lain yang sangat parah. Apakah itu berarti mutlak diperlukannya berbagai tindakan penghematan/efisiensi, lalu apa-kah manajemen strategis memberi jaminan pencapaian tujuan organisasi atau langkah awal efisiensi pencapaian tujuan organisasi?. Dan apakah para pemimpin menyadari pentingnya pola berpikir strategik dan efisien dalam proses manajemen penge-lolaan pertahanan negara yang dimulai dari penataan internal tanpa mengabaikan pengaruh eksternal ?.

Perkembangan Manajemen Strategik

Model manajemen strategik yang canggih seperti kita jumpai saat ini, dengan analisis lingkungan, analisis profil jati diri, strategi, misi dan visi organisasi dimana hubungan dan keterkaitan dapat memberikan indikasi pada apa yang diinginkannya (what is desired). Pemikiran strategi ini tidak begitu saja muncul sekali jadi.

Pada mulanya pikiran strategis dalam pengelolaan organisasi amat sederhana sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhi-nya. Ketika lingkungan organi-sasi cenderung stabil dan selalu seirama dengan kepentingan organisasi maka model perencanaan strategik yang ada amat sederhana hanya memberikan titik berat pada pemenuhan standar-standar operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, khususnya standar keuangan dan produktivitas (out put).

Berbeda halnya dengan ketika lingkungan organisasi telah se-ring berubah dan cenderung memiliki tingkat turbulensi yang tinggi, seperti yang terjadi sekarang ini. Lingkungan orga-nisasi berubah secara tidak terduga dan dengan arah yang tidak jelas.

Perencana mulai memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi. Manajemen tidak saja dituntut untuk mengantisipasi masa depan, tetapi bahkan juga diminta untuk mempengaruhi masa depan itu sendiri. Prinsip time series, regresi linier (linieritas) cenderung tak berlaku dan sebagai gantinya manajemen selalu diminta untuk memiliki skenario banyak (kontinjensi) dan siap mengahadapi adanya diskontinu itas.

Perhatian manajemen tidak ha-nya terfokus pada manajemen keuangan tetapi tampaknya harus lebih diarahkan pada manajemen produksi (mengembangkan kemampuan/kekuatan), pemasaran (sosialisasi) dan jasa pelayanan (publik) khususnya dalam perumusan dan eksekusi strategi bersaing yang kompetitif. Dengan penyederhanaan yang agak berlebihan, sejarah perkembangan manajemen strategik, dengan menggunakan tolok ukur waktu di negara maju dapat dikelompokkan dalam empat tahapan berikut ini :

*

Anggaran dan pengawasan keuangan
*

Perencanaan jangka panjang
*

Perencanaan strategik
*

Manajemen strategik

Anggaran organisasi dan pengawasan keuangan (internal) adalah model perencanaan organisasi yang dikenal pertama kali oleh para pemimpin/eksekutif organi-sasi. Model ini ditemukan pada awal dasawarsa empat puluhan yang lalu, ketika pada masa itu lingkungan organisasi masih cen-derung memiliki tingkat stabilitas yang tinggi, hal ini tidak berarti bahwa model semacam ini tidak lagi dijumpai.

Biasanya model ini masih di-gunakan oleh organisasi yang relatif muda dan berukuran kecil. Dengan demikian jangan heran jika kadang kala proses dan hasil perencanaan yang ada hanya berada dan bersumber dari pikiran eksekutif manajemen, belum diwujudkan dalam bentuk tertulis. Perencanaan hanya melakukan estimasi kegiatan dan biaya untuk masa satu tahun yang akan datang, oleh karena itu sebenarnya belum dapat disebut perencanaan strategis karena masih berdimensi waktu amat pendek, dan belum dijumpai anggaran investasi jangka panjang.

Jika dikaitkan dengan trend ketika itu yang diwarnai revolusi industri yang ditujukan pada usaha untuk berproduksi seba-nyak-banyaknya dengan biaya yang serendah-rendahnya (era produksi masal), maka perhatian manajemen lebih ditujukan pada terbentuknya mekanisme produk-si yang efisien, dengan semangat yang dianut manajemen pada tahap ini adalah pengendalian manajemen. Target yang hendak dijadikan ukuran penilaian kiner-ja adalah memenuhi anggaran yang telah ditetapkan (daya serap anggaran) dengan demikian organisasi memiliki mentalitas proses produksi, pada organisasi non profit kecenderungannya berada pada lemahnya penggunaan anggaran dan sumda manusia, rendahnya kualitas output dan berkembangnya ekonomi biaya tinggi. Model tahap ke dua dikenal sebagai perencanaan jangka panjang (long range planning) pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan model yang ada pada tahapan pertama. Semua konsep teknik, dan alat analisa yang digunakan pada model tahap pertama tetap digunakan, hanya saja pada tahapan kedua ini organisasi sudah mulai menerapkannya untuk jangka waktu panjang. Oleh karenanya secara teknis dilakukan peramalan ke depan, namun teknik analisa peramalan yang digunakan masih sepenuhnya mendasarkan diri pada data historis. De-ngan demikian, anggapan linieritas juga masih berlaku. Yang khas dari tahapan ini adalah, mulai dikenalnya pemrograman dan penganggaran, model kedua ini dikenal setelah perang dunia II berakhir, tahun lima puluhan ketika ekonomi dunia sedang tumbuh.

Dalam model ketiga yang amat berbeda dengan sebelumnya, mengetengahkan berbagai konsep dan analisa baru yang disebabkan karena lingkungan organisasi telah banyak berubah, khususnya sejak dasawarsa enam puluhan dimana ekonomi tumbuh tidak sepesat sebelumnya. Tingkat persaingan antar organisasi semakin tajam, sehingga diperlukan analisa perkembangan lingkungan strategik. Di sinilah sesungguhnya pola pokok berfikir strategis dalam manajemen di-mulai, dan dasar-dasar dari model manajemen strategik mulai tebentuk. Pada dasawarsa tujuh puluhan diperkenalkan konsep segmentasi, dimana misi organisasi yang semakin luas di -akomodasikan dalam struktur kemandirian divisional sebagai unit usaha strategik yang digunakan untuk memahami proses organisasi dihadapkan dengan analisa lingkungan strategik. Dan disaat yang sama, juga diintrodusir berbagai strategi pokok (grand strategy) seiring dengan diperkenalkan profil/postur organisasi.

Pada tahap akhir perkembangan model yang ketiga ini, muncul kekhawatiran akan berkurangnya sifat perencanaan yang konprenhensif, seiring dengan kemandi-rian unit strategis yang dapat berakibat perbedaan kepentingan organisasi secara menyeluruh dengan kepentingan unit strategis (model divisional). Oleh sebab itu untuk perencanaan perlu di-susun dari dua arah secara bersamaan. Jadi tidak hanya berdasar pada prinsip perencanaan dari bawah (bottom up planning) tapi juga perencanaan dari atas (top down planning).

Di saat yang sama pula mulai timbul kekhawatiran tentang adanya penekanan yang berle- bihan pada aspek rasional dan analitis yang melekat pada perencanaan yang mulai meninggalkan aspek seni (art) dan kepemimpinan (leadership), yang mengakibatkan pemberdayaan fungsi tertinggal atau tidak diperhatikan, ada kecenderungan untuk secara berlebihan memberikan perhatian pada pentingnya fungsi perencanaan, seolah hanya dengan pe-rencanaan yang tepat, organisasi dengan sendirinya akan berjalan mencapai tujuannya. Perencanaan memang merupakan fungsi penting oleh karena gagasan/pemikiran dan keputusan serta tanggung jawab eksekutif berada di dalamnya. Akan tetapi itu saja belum menjadikan jaminan adanya mobilisasi seluruh sumber daya dan dana yang ada dalam organisasi.

Perlu adanya dukungan fungsi manajemen yang lain, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengawasan antara lain : Struktur organisasi , sistem imbalan/kompensasi, informasi dan komunikasi. Motivasi dan iklim kerja, sistem nilai dan budaya organisasi serta pengendalian dan pengawasan. Pemikiran inilah yang melandasi munculnya apa yang kini disebut dengan manajemen strategik (strategic manajemen), artinya berfikir cerdas, strategik digabung dengan proses manajemen. Segala sesuatu yang bersifat strategis tidak hanya berhenti sampai pada pe-rencanaan, sekalipun perencana-an tersebut bersifat global. Strategi operasi juga sangat diperlukan, sebab mobilisasi daya dan dana yang diperlukan untuk menggerakkan roda orga-nisasi baru akan terwujud bila perencanaan diikuti oleh tin- dakan/eksekusi dan pengendalian yang konsisten. Bahkan dua fungsi manajemen yang disebut belakangan itulah yang lebih menentukan kegagalan atau keberhasilan institusi. Jadi pada dasarnya manajemen strategik adalah perkembangan lebih jauh dari model-model manajemen yang sudah ada khususnya model tahap ketiga atau dapat dikatakan manajemen strategik adalah manajemen modern.

Renstra Hankamneg : Dahulu dan Sekarang

Peran manajemen di kalangan militer bukan suatu hal yang baru, pada dasarnya manajemen dan militer merupakan kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu manajemen timbul dan berkembang searah de-ngan perkembangan militer itu sendiri dan searah dengan per-kembangan berbagai disiplin ilmu yang lain. Peran historis manajemen dalam mendukung organisasi militer untuk meraih sukses penugasannya, diakui berbagai kalangan dan diadopsi untuk membantu organisasi lain mencapai tujuannya. Berbeda dengan yang dijumpai di negara maju lingkungan organisasi (militer) di negara yang sedang berkembang cenderung lebih se-ring berubah dan perubahannya seringkali mendadak sebagaimana di era reformasi yang sedang melanda Indonesia saat ini, dengan demikian memiliki kecenderungan yang tidak menentu.

Perencanaan strategik sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial mengalami pasang surut, diawali dari grand strategy yang dikembangkan oleh Letjen Ali Moertopo pada dasa warsa tujuh puluhan dengan menggunakan teknik analisa peramalan jangka panjang melalui prasyarat stabilitas di mana-mana, yang disebabkan karena kepentingan pembangunan harus didukung oleh stabilitas yang tinggi. Seirama dengan kepen-tingan tersebut maka model pe-rencanaan strategis yang ada memiliki bentuk yang kompleks dan ekstensif sebagai contoh adalah Sisjemen Sumda Han-kamneg, Sisrenstra Hankamneg.



Sedikit banyak manajemen strategik telah memiliki peran yang signifikan dalam membantu organisasi TNI untuk mencapai tujuannya, termasuk di dalamnya peran historis yang selama ini disandang dan kini menjadi tidak populer yaitu dwi fungsi. Searah dengan memudarnya peran tersebut, maka banyak pihak mulai meragukan peran sistem perencanaan strategik dan mempertanyakan konstribusi yang diperoleh dari manajemen strategik. Akan tetapi di saat yang sama, manajemen strategik di lingkungan TNI juga mencari bentuk baru terutama disebabkan karena sulitnya melakukan predikasi lingkungan strategis yang telah direncanakan dan pada ke-nyataannya jarak antara rumusan dan implementasi semakin jauh.



Data historis tidak dapat lagi sepenuhnya digunakan mengindikasikan apa yang hendak terjadi pada masa yang akan datang. Tidak ada lagi linieritas. Teknik ekstrapolasi tidak memadai lagi. Sepertinya tidak cukup dijelaskan dengan menggunakan teknik analisis yang rasional, visi dan misi tertutup oleh tembok penghalang. Seringkali juga ditemukan kecenderungan kembar, yang bahkan kadangkala bertolak belakang satu sama lain. Tidak jarang perubahan sasaran kegiatan terjadi dengan mendadak. Banyak informasi yang dilaporkan ternyata tidak seiring dengan transparasi dari keadaan sebenarnya, program dan kegiatan berubah menjadi visi dan misi, sehingga strategi diperuntukkan bagi kepentingan sesaat, dan pada gilirannya organisasi tidak berada pada arah yang benar. Manajemen strategik hanya sekedar merupakan kertas kerja (paper works) yang hampir sama sekali tidak memberikan manfaat riil. Manajemen strategik hanya berhenti sebagai dokumen organisasi yang tidak lebih tidak kurang sebagai ke-lengkapan administrasi dan birokrasi saja, sekedar menjadi dokumen mati yang tidak mengikat siapapun untuk memiliki komitmen melaksanakannya. Akibatnya organisasi bukan saja tidak berada pada arah yang benar tapi juga prospek institusi tidak terlihat dengan jelas.



Organisasi menjadi tidak sehat, seluruh proses manajemen terganggu, jarak antara rumusan perencanaan dan eksekusi pelaksanaannya semakin jauh, evaluasi kinerja organisasi tidak memiliki pengaruh. Dalam kondisi seperti ini hampir dapat dipastikan tidak ada lagi yang dapat dilakukan, sekalipun didukung anggaran sangat besar, hasilnya hanya akan menambah beban permasalahan organisasi yang menyimpang dari tujuan semula.

Baik secara kwantitatif maupun kwalitatif, sadar ataupun tidak sadar, eksekutif manajemen telah melakukan kesalahan strategis, sehingga mengakibatkan setelah berusia lima puluh enam tahun, organisasi kini berada pada titik terendah kemampuan, kekuatan dan posisinya. Oleh karena itu manajemen hanya memiliki dua

kemungkinan pilihan yaitu :

* Manajemen terus mempertahankan apa yang telah dicapai dengan merubah misi organisasi sesuai dengan perkembangan lingkungan strategik atau
*Mempertahankan misi organisasi dengan merubah strategi organisasi yang telah berjalan mengikuti arahan misi yang masih tetap dipertahankan tersebut.



Saat ini manajemen di lingkung-an Dephan dan TNI nampaknya belum memiliki pilihan yang tegas. Alangkah baiknya bila diterapkan manajemen yang berpegang teguh pada misi organisasi (dalam hal ini misi perlu diperjelas), sambil berusaha melakukan perubahan pilihan strategis yang hendak di implementasikan, setelah mengenali kesalahan penerapan strategi pembangunan kemampuan dan kekuatan pertahanan. Pada dasarnya diperlukan reformasi secara menyeluruh terhadap sistem, personil dan peralatannya, melalui strategi penghematan dan efesiensi secara bersama-sama.



Banyak faktor yang mempengaruhi intensitas dan formalitas penyelenggaraan manajemen strategik. Namun secara khusus metoda evaluasi kinerja instansi pemerintah (LAKIP) yang merupakan instrumen pertanggung jawaban eksekutif, dan diawali melalui perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah yang selama ini tidak dilakukan. Perencanaan strategik bagi instansi peme-rintah merupakan proses berfikir cerdas dan strategik yang meng-integrasikan keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan ling-kungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasi-onal.



Perencanaan Strategik merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan organisasi yang dihadapi dalam milenium ketiga ini. Dengan demikian sejak semula, manajemen strategik memiliki kemungkinan untuk berubah dan diubah, bahkan de-ngan intensitas yang cukup se-ring berdasarkan kebutuhan dan perkembangan lingkungan strategik, oleh sebab itu pola manajemen strategik di lingkungan TNI yang masih mengindikasikan proses model ke dua (masa sesudah perang dunia kedua), walaupun dimodifikasi seperti pada model ketiga perlu juga menyesuaikan dengan pe-rencanaan strategik dan laporan akuntabilitas instansi pemerintah (LAKIP) yang telah berorientasi pada model keempat manajemen modern. Dengan demikian perencanaan yang disusun harus dalam format (bentuk) yang sederhana dan singkat tetapi padat.



Tidak lagi penuh dengan data kwantitatif, akan tetapi dipenuhi dengan berbagai pendapat manajerial. Tidak juga dengan jangkauan terbaik dan terburuk, prinsip waktu yang amat panjang, sepuluh sampai dua puluh tahun. Cukup dengan jangka waktu yang relatif pendek sekitar lima tahunan, menggunakan prinsip banyak skenario, paling tidak dua skenario (kontijensi) diterapkan, isi perencanaan strategik lebih banyak berupa penilaian (asses-men), evaluasi, estimasi dan pendapat manajerial asumsi dan filosofi manajemen strategik juga berubah, asumsi tentang pertumbuhan tidak lagi digunakan tetapi disusun dalam asumsi adanya peluang dan ancaman yang tidak teratur secara singkat dapat dilihat tabel. Oleh sebab itu manajemen strategik seyogyanya disusun sebagai usaha manajerial yang terencana untuk berjalan seiring dengan elemen spekulatif dan ketidakpastian dalam melaksanakan fungsi dan tugas.

Faktor lain yang mempengaruhi intensitas dan formalitas penyusunan manajemen strategik adalah besar atau kecilnya orga-nisasi. Bagi organisasi Dephan dan TNI dengan struktur yang berskala besar dan karakteristik persoalan yang kompleks dan keras, menuntut adanya pema-haman yang cermat pada keseluruhan variable internalnya untuk mengetahui kekuatannya (Strengths) dan kelemahannya (Weaknesses). Dan di saat yang sama diarahkan untuk mengetahui secara jelas tentang profil tantangan dan peluang dari lingkungan organisasi (environmen-tal threats and opportunity profiles/ETOP) yang perlu diantisipasi oleh pimpinan organisasi dalam perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi organisasi. Dengan kata lain, berdasarkan analisis tersebut perencanaan strategi yang disusun oleh suatu instansi pemerintah harus mencakup :

*Pernyataan visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi
*Rumusan tentang tujuan, sasaran dan uraian aktivitas organisasi
*Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

date